Rabu, 09 Oktober 2013

SISTEM INFORMASI ABSENSI perusahaan BOT (EFEKTIF & EFISIEN)

1. Wawancara 




sistem informasi absensi dengan aplikasi "finger print" dipakai disalah satu perusahaan asing yaitu perusahaan BOT (Bank Of Tokyo). BOT (Bank Of Tokyo) ini merupakan perusahaan yang hanya melayani customer perusahaan dalam bidang keuangan. BOT baru menerapkan sistem informasi absensi dengan aplikasi "fingerprint" dengan merk AMANO , yang pada awalnya perusahaan ini memakai sistem informasi absensi "PALM". Sistem informasi absensi dengan aplikasi PALM ini merupakan sistem absensi dengan menggunakan telapak tangan. Dengan perubahan sistem informasi absensi yang digunakannya tersebut menghasilkan kefektifitasan kinerja serta kedisiplinan para pegawai atau karyawan BOT (Bank Of Tokyo).


                     



2.  Flowchart 

flowchart adalah Mendiskripsikan aliran data baik masuk dan keluar antar entitas berbasis aliran fisik dokumen yang menggunakan prosedur tertentu.

Flowchart merupakan representasi dari sistem pemrosesan dan aliran transaksi organisasi yang memuat sistem dan prosedur pemrosesan transaksi. selain itu membantu analisis dan programer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menganalisis alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian

Hal-hal penting Dalam Flowchart dapat mendeskripsikan:
a.  Dokumen
b.  Program
c. Proses
d.  Sistem

     berikut ini flowchart sistem informasi absensi dengan aplikasi "fingerprint" pada perusahaan BOT (Bank of Tokyo)


3.   Data Flow Diagram (DFD)

DFD (Data Flow Diagram) memberikan gambaran bagaimana data masuk dan keluar dalam dari dan ke suatu entity/representasi dari sumber dan tujuan aliran data tersebut, aturan dari pemrosesan data, penyimpanan data, dan entitas eksternal. 
data flow diagram ini bertujuan untuk mendeskripsikan interaksi antara data dan pemrosesan dengan menggunakan data flow diagram . simbol - simbol yang biasanya digunakan dalam data flow diagram terdiri dari :


didalam penggambaran DFD terdapat beberapa aturan level yaitu :

- Buat diagram context
Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yg menggambarkan
hubungan sistem dgn lingkungan luarnya.
- Buat diagram level Zero
Diagram ini adalah dekomposisi dari diagram Context.
- Buat diagram level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram level zero.
- Buat DFD level dua, tiga, ..

berikut DFD yang kami buat untuk sistem informasi absensi "fingerprint" perusahaan BOT (Bank Of Tokyo)
     3.1 Data Flow Diagram Level 0

     3.2 Data Flow Diagram Level 1


     3.2 Data Flow Diagram level 2


4. Entity Relational Diagram (ERD)

Entity Relational Diagram (ERD) merupakan representasi dari model data konseptual antara data dictionary yang mengorganisasi data yang direpresentasikan oleh entitas - entitas yang ada dalam suatu organisasi.
tujuannya untuk mendeskripsikan hubungan antara data dictionary, organisasi data yang merupakan representasi dari entitas - entitas yang ada dalam suatu organisasi.
selain itu didalam ERD ini terdapat beberapa simbol yang biasa digunakan , yaitu :


didalam pembuatan ERD dibutuhkan beberapa metode dan langkah -langkah , yaitu

-Menentukan Entity
Disini kita dituntut untuk menentukan dengan cermat sebuah entity yang ada dalam suatu proyek atau masalah. Entity berguna untuk menentukan peran, kejadian, lokasi, hal nyata dan konsep penggunaan untuk database.

- Menentukan Relasi 
Setelah kita berhasil membuat Entity, langkah selanjutnya adalah menentukan relasi antar entity. Relasi apa yang terdapat antara Entity A dan B, apakah entity A dan B memiliki relasi "one to one", "one to many", atau "many to many". Gambar ERD sementara Jika sudah mengetahui Entity beserta Relasinya, sekarang kita buat dulu gambar ERD sementara. Entity digambarkan dengan persegi, relasi digambarkan dengan garis.

- Isi kardinalitas Kardinalitas
menentukan jumlah kejadian satu entitas untuk sebuah kejadian pada entitas yang berhubungan. Contohnya antara Entitas Buku, Distributor dan Pengarang, kardinalitas yang ada berupa: Satu pengarang dapat menulis banyak buku Satu buku ditulis satu pengarang Banyak buku di distribusikan oleh satu distributor.


-Tentukan Primary Key (Kunci Utama) 

Menentukan Primary Key pada masing-masing entity. Primary Key adalah atribut pada entity yang bersifat unik. Jadi setiap entity hanya memiliki satu Primary Key saja. Contoh: Entity Buku memiliki Primary Key bernama kode buku. Kode Buku ini bersifat unik, karena masing-masing buku memiliki kode yang berbeda-beda. Tentukan pula Foreign Key (Kunci Tamu) pada masing-masing Entity. Foreign Key adalah Primary Key yang ada dalam Entity yang lain. Contoh pada Entity Pengarang misalnya terdapat atribut kode buku, yang mana, kode buku merupakan Primary Key dari Entity buku. 

-Gambar ERD
berdasarkan Primary Key Menghilangkan relasi "many to many" dan memasukkan Primary dan Foreign Key pada masing-masing entitas. Relasi many to many antar entity perlu dihilangkan dengan cara menambah atribut baru antara 2 entity yang memiliki relasi many to many. 

-Menentukan Atribut
Jika sudah melakukan step diatas, sekarang saatnya menentukan atribut pada masing-masing Entitas. Telitilah dalam menentukan atribut. 

-Pemetaan Atribut 
Apabila atribut telah ditentukan, sekarang pasang atribut dengan entitas yang sesuai.
-Gambar ERD dengan Atribut 
Mengatur ERD seperti langkah 6 dengan menambahkan atribut dan relasi yang ditemukan.

 -Periksa Hasil
Periksa lagi ERD. Apakah ERD sudah menggambarkan system yang akan dibangun? Jika belum, check kembali dari awal

berikut ERD yang kami buat untuk sistem informasi absensi "fingerprint" perusahaan BOT (Bank Of Tokyo)

5. Struktur Database
dalam pembuatan sistem informasi absensi pegawai yang efektif dan efisien salah satunya dengan menggunakan struktur database. struktur ini digunakan dalam perancangan sistem , karena struktur file ini akan menentukan struktur fisik database dan garis datanya.
struktur file merupakan urutan isi atau data - data item yang terdapat pada sebuah record.

6. Desain 

- Desain input Identitas Karyawan

- Desain input data absensi














-Desain Input Aktivitas Kerja











- Desai Input Gaji 






- Desain Laporan Absensi

Sistem Penggajian Karyawan

Sistem penggajian ini sangat sederhana karena hanya untuk para Pemula yang memerlukan model pembanding penggajian ditempat kerja yang sekarang. Banyak model sistem penggajian yang rumit dan canggih. Termasuk sistem absensinya juga bermacam-macam. Ada yang menggunakan finger print, kartu gesek, ratina mata, atau kartu check clock biasa.

Semua model sistem absensi Karyawan masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tergantung mana yang lebih cocok untuk digunakan pada Perusahaan setempat. Perusahaan industri pabrikan yang jumlah Karyawannya banyak dan Perusahaan jasa yang jumlah Karyawannya kurang dari 100 orang, tentu beda dasar pertimbangannya. Perusahaan yang jumlah Karyawannya sedikit, tentu akan memilih yang lebih canggih karena kemungkinan error alat lebih sedikit. Tapi Perusahaan yang jumlah Karyawannya banyak, tentu lebih memilih yang manual atau semi manual.

Untuk postingan kali ini saya akan  menampilkan yang semi manual yaitu yang menggunakan kartu check clock biasa tapi diolah di Computer. Software yang dipakai buatan sendiri dengan program excel (bukan beli program pay roll yang sudah jadi).

Model semi manual ini kami rasa yang paling cocok untuk pabrikan yang jumlah Karyawannya lebih dari 1.000 orang. Karena apabila ada error, lebih mudah ditanggulangi. Tidak menggunakan teknologi yang tinggi sehingga mudah melakukan perbaikan atau melakukan service berkala. Dan yang lebih penting lagi, dengan menggunakan kartu check clock ini, bisa dipakai untuk salah satu alat bukti (secara fisik) dalam penyelesaian Perselisihan Perburuhan. Sedangkan yang menggunakan alat electronik (canggih), sulit untuk mendapatkan alat bukti secara fisik karena harus import data dulu dari alatnya, lalu di print dll. Bukti model seperti ini sering  tidak diakui oleh Karyawan yang bermasalah karena dia kira hanya sebuah rekayasa saja.(maaf ini bukan promosi tapi pengalaman pribadi).


FLOW CHART SISTEM DAN PROSEDUR PENGGAJIAN
Keterangan Flow Chart :
  1. Data kehadiran seluruh  Karyawan yang sudah berupa rekapan per hari,  pada tanggal cut off sudah diperiksa ulang tentang kebenarannya dan siap dijadikan data penggajian.
  2. Departemen HRD (bagian Pay Roll) menerima data kehadiran yang sudah valid untuk diproses penggajiannya orang per orang.
  3. Departemen HRD (bagian Pajak Pph 21) menghitung atau mengoreksi pajak gaji baik yang gajinya ada kenaikan, atau yang ada perubahan status keluarga (tambah anak atau dari bujang menjadi kawin dan lain-lain).
  4. Departemen HRD (bagian Pay Roll) setelah menerima rekapan revisi perhitungan pajak gaji dari bagian pajak, membuat Slip gaji dan daftar Gaji seluruh Karyawan untuk dikoreksi dan dimintakan tanda tangan Manajer HRD.
  5. Departemen Keuangan menerima Daftar Gaji dan Slip Gaji seluruh Karyawan dari Dept HRD untuk dikoreksi secara menyeluruh baik perhitungan gaji take home pay-nya masing-masing Karyawan maupun perhitungan pajak gajinya.
  6. Apabila Departemen Keuangan menemukan ada kesalahan hitung atau salah ketik, harus segera mengembalikannya ke Dept HRD atau cancel.
  7. Apabila Dept. Keuangan hasil evaluasinya tidak menemukan kesalahan pada Daftar Gaji/Slip Gaji tersebut, maka wajib menanda-tanganinya dan membuat cek tunai/bilyet giro sebesar jumlah  gaji seluruh Karyawan lalu menyerahkannya kepada Pimpinan Perusahaan.
  8. Pimpinan Perusahaan menerima dan menanda tangani Daftar Gaji seluruh Karyawan dan cek tunai/bilyet giro untuk tranfer gaji Karyawan via Bank yang ditunjuk.
  9. Bank yang ditunjuk menerima daftar gaji dan cek/bilyet  transfer ke rekening pribadi masing-masing Karyawan pada tanggal yang telah ditentukan.
  10. Karyawan pada tanggal penggajian yang telah ditentukan, mengambil gajinya melalui kartu ATM  Bank yang ditunjuk, dengan rentang waktu selama 24 jam per hari.
  11. Selesai

Khusus untuk Slip Gaji, banyak Karyawan yang tidak mengambilnya. Karena merasa gajinya sudah benar atau malas untuk mengambilnya. Tapi karena didalam Slip Gaji tersebut juga ada perhitungan pajak Pph 21, maka Dept. HRD harus tetap untuk membuatnya sebagai dokumen pajak atau persiapan untuk dasar menjelaskan komplain Karyawan  atas jumlah gajinya atau pajaknya. Atau juga untuk persiapan apabila sewaktu-waktu diminta oleh Karyawan ybs untuk (lampiran) pengajuan kredit ke Bank.


Contoh Model Slip Gaji

Kepada para senior atau kepada siapa saja yang tertarik dengan tulisan ini, tolong ditambahkan atau direvisi agar lebih bermanfaat bagi orang lain.
sumber :
http://www.teknismanajemenhrd57.com/2011/10/sistem-penggajian-karyawan.html

Sistem Informasi Presensi Pegawai – Versi 2 UTS APL

A.    GAYA ARSITEKTUR
Gaya arsitektur yang digunakan dalam Sistem Informasi Presensi Pegawai dengan menggunakan Fingerprint yaitu Data Centered Architecture dan Data Flow Architecture.
1.      Data Centered Architecture
 
Keterangan :

    Dapat dilihat pada gambar di atas, data terpusat pada database server, pada waktu tertentu komputer server akan melakukan sinkronisasi data dengan mesin finger print pada setiap cabang. Kenapa dikatakan sinkronisasi, karena selain komputer server membackup data presensi karyawan dari mesin finger print, komputer server juga melakukan validasi data presensi, sehingga tidak akan ada data sama yang tersimpan dalam database server. Kemudian komputer server juga mencocokkan data pegawai dalam database dengan data pegawai yang tersimpan dalam mesin finger print.

2.      Data Flow Architecture
a.      Absensi Normal
 
Keterangan :
     Untuk keterangan gambar di atas, pegawai melakukan checklok presensi di mesin finger print, kemudian pada waktu tertentu komputer server akan melakukan sinkronisasi. Kemudian sebelum data disimpan ke dalam database, dilakukan validasi data terlebih dahulu baru disimpan.
b.      Lupa Absensi
Keterangan :
     Untuk keterangan gambar di atas, proses tersebut terjadi apabila terdapat pegawai yang lupa melakukan checklok presensi di mesin finger print. Pegawai tersebut sebelumnya harus melaporkan terlebih dahulu ke bagian admin. Pegawai melakukan checklok presensi di mesin finger print, kemudian pada waktu tertentu komputer server akan melakukan sinkronisasi. Kemudian sebelum data disimpan ke dalam database, dilakukan validasi data terlebih dahulu baru disimpan.
c.       Sms Pegawai yang tidak hadir
 
Keterangan :
      Untuk keterangan gambar di atas, proses tersebut dilakukan apabila sewaktu komputer server melakukan sinkronisasi data dengan mesin finger print di kantor cabang terdapat pegawai yang tidak hadir. Kemudian komputer server mengirimkan sms data-data pegawai yang tidak hadir kepada pimpinan divisi dari pegawai yang tidak hadir tersebut.
d.      Cetak Laporan
Keterangan :
   Untuk keterangan gambar di atas, dilakukan apabila bagian admin ingin mencetak laporan presensi pegawai. Pertama admin memasukkan parameter dari laporan yang akan dicetak, kemudian data diproses, selanjutnya data ditampilkan berdasarkan parameter yang diberikan sebelumnya dan terakhir data dicetak.

e.       Penjadwalan Sinkronisasi
 
Keterangan :
    Untuk keterangan gambar di atas, dilakukan untuk membuat penjadwalan sinkronisasi antara komputer server dengan mesin fingerprint di kantor cabang.
b. VIEW PEMODELAN
 
1.      Logical View
Untuk menampilkan bagaimana fungsi-fungsi didisain  didalam sistem , dalam kaitannya dengan struktur statik dan perilaku dinamik sistem.  Logical view menjelaskan bagaimana fungsi-fungsi sistem di sediakan, terutama berguna bagi para designer dan developer.  Berbeda dengan use case view, logical view melihat bagian dalam dari sistem. Sistem dijelaskan dengan struktur statik (class, object, dan relasi) dan kolaborasi dinamik yang terjadi ketika objek-objek mengirim pesan satu sama lain. Diagramnya dapat menggunakan Class Diagram, State Diagram, Sequence Diagram, dan Object Diagram.


   a. Class Diagram untuk Absensi Normal Pada Sistem Informasi Presensi Pegawai dengan menggunakan Fingerprint :


Keterangan :
Satu Jam_Kerja terdapat banyak Hari dan satu Hari terdapat banyak Jam_Kerja. Class tersebut merupakan Many To Many Association, dimana antara class tersebut terdapat class baru yaitu Detail_Jam_Kerja. Atribut dari Detail_Jam_Kerja yaitu id_detail_jam_kerja dan tgl_update. Pada class tersebut terdapat operasi insert, delete, get_perID_jam_kerja, dan validasi.
Untuk class Jam_Kerja atributnya dapat dilihat pada gambar, sedangkan operasinya yaitu insert, update, delete, get_all_jam_kerja, get_perID_jam_kerja, dan validasi. Untuk class Hari atributnya terdiri dari  id_hari, hari, dan kerja. Sedangkan operasinya yaitu get_all_hari, update, dan get_perID_hari.
Satu Pegawai memiliki Jam_Kerja, sedangkan dalam satu Jam_Kerja tersebut bisa mempunyai banyak pegawai yang bekerja. Atribut dari class Pegawai antara lain id_pegawai, nip, nama, alamat, no_telepon, dan tgl_lahir. Operasinya yaitu insert untuk menginputkan data pegawai, update untuk mengubah data pegawai, delete untuk menghapus data pegawai, get_perID_pegawai, detail, treeview_divisi, dan validasi.
Satu Pegawai menempati Divisi, sedangkan dalam satu Divisi tersebut bisa mempunyai banyak pegawai yang bekerja. Atribut dari class Divisi antara lain id_divisi dan nama_divisi. Operasinya yaitu insert, update, delete, get_all_divisi, get_perID_divisi, dan validasi. Terdapat class divisi, dimana di divisi tersebut terdapat pimpinan dari pegawai pegawai lainnya. Tetapi pimpinan tertinggi tidak dipimpin oleh pegawai lainnya dengan kata lain pimpinan tertinggi adalah top Level.
Satu Presensi_Normal menggunakan satu Mesin_Absensi, sedangkan dalam satu Mesin_Absensi tersebut bisa digunakan banyak Presensi_Normal. Atribut dari class Pegawai antara lain id_mesin, nama_mesin, tipe_koneksi, ip_address, dan com_port. Operasinya yaitu insert, update, delete, dan get_perID_mesin.
Pada class Pegawai berelasi dengan class Presensi_Normal. Pada class Presensi_Normal harus ada class validasi untuk mengetahui apakah data yang diinputkan sudah sesuai. Class Keterlambatan berisi semua data pegawai yang terlambat.


    b. Class Diagram untuk Pegawai yang tidak hadir Pada Sistem Informasi Presensi Pegawai dengan menggunakan Fingerprint :
 
Keterangan :
Satu Pegawai menempati Divisi, sedangkan dalam satu Divisi tersebut bisa mempunyai banyak pegawai yang bekerja. Atribut dari class Divisi antara lain id_divisi dan nama_divisi. Operasinya yaitu insert, update, delete, get_all_divisi, get_perID_divisi, dan validasi. Terdapat class divisi, dimana di divisi tersebut terdapat pimpinan dari pegawai pegawai lainnya. Tetapi pimpinan tertinggi tidak dipimpin oleh pegawai lainnya dengan kata lain pimpinan tertinggi adalah top Level.
Satu Presensi_Normal menggunakan satu Mesin_Absensi, sedangkan dalam satu Mesin_Absensi tersebut bisa digunakan banyak Presensi_Normal. Atribut dari class Pegawai antara lain id_mesin, nama_mesin, tipe_koneksi, ip_address, dan com_port. Operasinya yaitu insert, update, delete, dan get_perID_mesin.
Pada class Pegawai berelasi dengan class Outbox, class outbox digunakan untuk sms pegawai yang tidak hadir ke pimpinan divisi.
2.      Process View
Memandang system dari aspek dinamis. Menjelaskan proses-proses dari system dan bagaimana komunikasi antar proses tersebut. Fokus pada system saat dieksekusi.
Untuk menampilkan concurrency di dalam sistem, khususnya pada persoalan yang berhubungan dengan komunikasi dan sinkronisasi yang muncul dalam sistem concurrent.  Concurrency/Prosess view ditujukan bagi para pengembang dan integrator sistem, berisi diagram dinamik (state, sekuen, kolaborasi, dan aktivity) dan diagram implementasi (diagram komponen dan deployment). Diagramnya dapat menggunakan Activity Diagram.
  1.      Activity Diagram Absensi Pegawai :
 
Keterangan :
     Diagram aktivitas diatas merupakan suatu aktifitas absensi pegawai. Pegawai datang, kemudian pegawai absen ke mesin fingerprint. Jika pegawai lupa absen, maka pegawai harus konfirmasi terlebih dahulu ke admin untuk dapat melakukan absen. Setelah konfirmasi pegawai dapat absen ke mesin fingerprint. Kemudian komputer server melakukan sinkronisasi. Setelah itu ada pengecekan jika pegawai hadir maka akan dilakukan penadataan. Dan jika pegawai tidak hadir maka akan dilakukan pendataan pegawai yang tidak hadir. Setelah pendataan pegawai yang tidak hadir selesai, selanjutnya pimpinan akan mendapatkan sms pegawai yang tidak hadir.
  1.      Activity Diagram Cetak Laporan :
 
Keterangan :
     Diagram diatas merupakan diagram aktivitas cetak laporan. Aktivitas ini dilakukan untuk mencetak laporan suatu data pada Sistem Informasi Presensi Pegawai. Pertama admin memasukkan parameter dari laporan yang akan dicetak, kemudian data diproses, selanjutnya data ditampilkan berdasarkan parameter yang diberikan sebelumnya dan terakhir data dicetak.


  1.      Activity Diagram Penjadwalan Sinkronisasi :
 
Keterangan :
    Diagram aktivitas diatas merupakan diagram aktivitas Penjadwalan Sinkronisasi. Aktivitas ini dilakukan untuk membuat penjadwalan sinkronisasi. Pertama menginputkan data penjadwalan. Setelah menginputkan data selesai, data akan di proses. Setelah itu data disimpan.
3.      Development View
Biasa juga disebut sebagai Implementation View. Merupakan perspektif system dari mata seorang programmers. Berkaitan dengan Software Management.
Untuk menampilkan pengorganisasian program (code) dari komponen code, menjelaskan implementasi dari modul-modul yang tersedia dan dependensinya.  Component View terutama untuk para pengembang. Diagramnya dapat menggunakan Component Diagram dan Package Diagram.


      Component Diagram Pada Sistem Informasi Presensi Pegawai dengan menggunakan Fingerprint :
 
Keterangan :
   Untuk keterangan pada gambar di atas, dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan vb.net untuk desktopnya yang digunakan untuk pemrosesan sinkronisasi data dan phpnya digunakan untuk interface bagi admin untuk mengelola data presensi pegawai. Untuk databasenya kami menggunakan MySql dengan webserver Xampp. Dalam pemrosesan sinkronisasi antara komputer server dengan mesin finger print di kantor cabang dibutuhkan firewall untuk keamanan.


4.      Physical View
Biasa juga disebut Deployment view. Sistem dari sudut pandang perekayasa system (system engineer). Berkaitan dengan topology dari komponen-komponen software pada physical layer dan komunikasi antar komponen. Diagram Deployment menerangkan bahwa konfigurasi fisik software dan hardware.
Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Diagramnya dapat menggunakan Deployment Diagram.
    Deployment Diagram Pada Sistem Informasi Presensi Pegawai dengan menggunakan Fingerprint :
 
Keterangan :
   Untuk keterangan pada gambar di atas, dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan vb.net untuk desktopnya yang digunakan untuk pemrosesan snkronisasi data dan phpnya digunakan untuk interface bagi admin untuk mengelola data presensi pegawai. Untuk databasenya kami menggunakan MySql dengan webserver Xampp. Dalam pemrosesan sinkronisasi antara komputer server dengan mesin finger print di kantor cabang dibutuhkan firewall untuk keamanan.
5.      Scenarios
Scenarios menggunakan diagram use case. Diagram use case merupakan gambaran dari arsitektur sistem. Menggambarkan interaksi antar objek dan antar sistem. Digunakan untuk mengidentifikasi elemen-elemen arsitektur. Menggambarkan dan menvalidasi desain arsitektur. Titik awal dari pengujian purwarupa (prototype) arsitektur.
Untuk menampilkan fungsi-fungsi dari sistem  berkaitan dengan aktor eksternal.  Aktor yang ber-interaksi dengan sistem dapat berupa seorang  user atau sistem lainnya.  Use-case view ditujukan untuk para  cus-tomer, designer,  developer, dan  tester.  Use-case view merupakan bagian sentral dari view karena isinya menjadi pengen-dali view yang lain.  Tujuan akhir dari sebuah sistem adalah untuk menyedia-kan fungsi-fungsi yang dijelaskan dalam  use-case view, karena itu  use-case view mempengaruhi seluruh  view lainnya.  Use-case View juga digunakan untuk validasi dan verifikasi sistem.


         Use Case Diagram Pada Sistem Informasi Presensi Pegawai dengan menggunakan Fingerprint :
a.      System Use Case adalah interaksi dengan sistem. Berikut ini use case dari Sistem Informasi Presensi Pegawai dengan menggunakan Fingerprint :
Keterangan :
Untuk keterangan gambar di atas terdapat 3 aktor dalam aplikasi yaitu :
1.      Pegawai
      Seorang pegawai dapat melakukan Absensi Pegawai dalam Sistem Informasi Presensi Pegawai.
2.      Admin
      Pada Sistem Informasi Presensi Pegawai ini admin dapat melakukan :
Ä  Penjadwalan sinkronisasi. Use case ini untuk membuat penjadwalan sinkronisasi antara komputer server dengan mesin fingerprint di kantor cabang.
Ä  Mengelolah data pegawai. Use case ini admin mengelolah data pegawai yang meliputi insert, update, dan delete data pegawai.
Ä  Mengelolah data presensi pegawai. Use case ini pun juga sama dengan data pegawai, use case data presensi pegawai admin dapat melakukan insert, update, dan delete data presensi pegawai.
3.      Pimpinan Divisi
    Pada Sistem Informasi Presensi Pegawai ini pimpinan divisi menerima output dari sistem diataranya :
Ä  Menerima SMS ketidakhadiran pegawai
Ä  Menerima laporan data pegawai
Ä  Menerima laporan presensi pegawai


b.    Business Use Case adalah interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata. Berikut ini business use case dari Sistem Informasi Presensi Pegawai dengan menggunakan Fingerprint :
 


Keterangan :
    Gambar diatas merupakan bisnis use case dari Sistem Informasi Presensi Pegawai. Aktor worker atau actor yang berhubungan dengan sistem yaitu pegawai, admin dan SI Presensi Pegawai. Pegawai absensi pegawai pada mesin finger print. Jika pegawai lupa absen maka pegawai konfirmasi admin terlebih dahulu baru bisa melakukan absensi pegawai pada mesin fingerprint. Admin dapat melakukan penjadwalan sinkronisasi, mengelolah data presensi pegawai, mengelolah data pegawai. Sistem Informasi Presensi Pegawai ini menghasilkan output laporan data pegawai, laporan data presensi pegawai, sms pegawai yang tidak hadir, dan data penjadwalan sinkronisasi. Beberapa output tersebut diberikan pada pimpinan divisi.


6.      Desain Jaringan Sistem Informasi Presensi Pegawai

Keterangan :
    Untuk keterangan desain jaringan di atas, kami nantinya akan menggunakan tipe jaringan WAN dalam pengaksesan data di lapangan. Misalnya kami mendapatkan range IP public dari ISP 192.168.100.1 – 192.168.107.254. Kemudian kita lihat kebutuhan IP untuk setiap cabang, misalnya :
1.      Cabang Malang
    Memerlukan tak lebih sekitar 200 host untuk sekarang, tetapi untuk mengantisipasi perkembangan ke depan diperkirakan ada penambahan host/user sekitar 400an.
2.      Cabang Surabaya
    Memerlukan tak lebih sekitar 200 host untuk sekarang, tetapi untuk mengantisipasi perkembangan ke depan diperkirakan ada penambahan host/user sekitar 400an.
3.      Cabang Rembang
    Memerlukan tak lebih sekitar 200 host untuk sekarang, tetapi untuk mengantisipasi perkembangan ke depan diperkirakan ada penambahan host/user sekitar 400an.

TUGAS REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)

NAMA             : TATANG HIDAYAT
NIM                : A2.1000176
MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK
        KELAS           : TI-IVE (KARYAWAN)

TUGAS
PRAKTIKUM REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ABSENSI PEGAWAI PADA LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP)  JAWA BARAT.
1. Analisis Sistem Yang Berjalan:
Adapun analisis sistem akan dilakukan pada sub bagian kepegawaian dan umum LPMP Jawa Barat  yaitu lembaga  pemerintahan dalam ruang lingkup Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang terdiri dari beberapa bagian dengan tugas dan fungsinya masing-masing, ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melaksanakan dan mengelola administrasi kepegawaian yang dalam hal ini menjadi tupoksi Subbag Umum bagian Kepegawaian .Analisa sistem merupakan proses mempelajari sistem dengan cara menguraikan sistem kedalam elemen yang membentuknya sehingga diperoleh identifikasi dan dapat diusulkan perbaikan-perbaikan atau rancangan berikutnya.

2. Analisis Dokumen
Analisis dokumen adalah kegiatan untuk menganalisa dokumen apa saja yang dipakai oleh Staff Kepegawian dalam melakukan aktifitas kerja dalam hal ini Pengelolaan Absensi Pegawai. Berdasarkan penelitian maka dokumen yang digunakan adalah dokumen pencatatan data pegawai yang berguna untuk mencatat data pegawai yang hendak melakukan absen, spread sheet yang berisikan absensi yang ada di tiap balai bagian. Kemudian absensi menggunakan alat yang ada di Front Office. Semuanya itu dilakukan secara terpisah tetapi pada akhirnya hasil absensi dari kedua skema tersebut akan sampai ke tangan Staff Subbag Umum Kepegawaian  yang bertugas menangani perihal absensi pegawai di lingkungan LPMP Jawa Barat .

3. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Analisis difokuskan kepada sistem absensi di lingkungan LPMP Jawa Barat. Berdasarkan metode analisis yang digunakan, maka berikut merupakan gambaran sistem yang sedang berjalan pada sistem absensi di lingkungan LPMP Jawa Barat .
1. Untuk Melakukan absen jam masuk & jam keluar, pegawai harus mendatangi Front office setiap akan melakukan absen.
2. Pengabsenan pegawai harus dilakukan di front office. Alat tersedia di bagian front office yang tersambung langsung dengan komputer di bagian kepegawaian.
3. Sistem baru ini menggunakan sistem absensi  yaitu Sistem Absen Sidik Jari.

4. Perancangan Sistem
Secara garis besar sistem absensi pegawai dengan menggunakan sidik jari menjadi dua bagian utama yaitu :
1. Sistem registarasi atau pendaftaran digunakan untuk menyimpan sidik jari pegawai
2. Sistem indentifikasi digunakan untuk mencocokan sidik jari yang paling mendekati antara sidik jari inputan dengan sidik jari yang terdapat di dalam database.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijiZDJ-vOHHESN11lajemILtUXRr4WAcNQ7LvfGBbFyw0MUr6t2xxMLl8VWg0n8LHIRlrV3KJzDXAUhErvY8zppTIAEAWMAhpa5zt-AEL_cApBn5VAmyMyIjKtNi3xOwXVEjC6YDVMXhg/s1600/mesin+absensi+yang+bisa+lan+dan+jaringan.gifGambar Sistem absensi pegawai dengan menggunakan sidik jari :
   Proses Pelaporan:
Pada proses ini menghasilkan rekapitulasi laporan absensi pegawai yang nantinya  dibutuhkan    oleh bagian kepegawaian atau kepala. Berikut ini gamabara yang digunakan pada sistem absensi pegawai dengan menggunakan Rational Rose 2003.

4. Use Case Diagram Absensi Sidik Jari
    Skenario Sistem
No
Usecase
Actor
Requirement
1
 mendaftarkan jari
 melakukan absensi
 pegawai
 mendaftarkan identitas diri dan sidik jari ke sistem
 entry kode absen dan sidik jari ke mesin absensi
2
 melakukan absensi
 kelola absensi
 bag. kepegawaian
 entry kode absen dan sidik jari ke mesin absensi
 melakukan setting jam, perubahan identitas pegawai, cetak laporan
Skenario Use case Absensi Pegawai
Nama Use Case : Absensi Pegawai
Aktor           : Pegawai
Worker         : Admin/bagian Kepegawian
Tujuan          : Memudahkan administrasi kepegawaian
   dalam merekap laporan absensi pegawai.
5. Sequence Diagram Absensi Pegawai
Menggambarkan alur bagi user/admin  untuk melakukan absensi pegawai.Adapun sequence diagram Absensi pegawai adalah sebagai berikut:
                          
       6. Diagram Kelas (Class Diagram)
Diagram  kelas  (class  diagram)  adalah  diagram  yang  digunakan
untuk  menampilkan  beberapa  kelas  yang  ada  dalam  sistem/perangkat
lunak yang sedang dikembangkan. Diagram kelas memberikan gambaran
tentang  sistem/perangkat  lunak  dan  relasi-relasi  yang  ada. Adapun
diagram kelas tahap perancangan sistem absensi pegawai  adalah sebagai berikut:
Keterangan :
 1.  Admin/Staf Kepegawain Melakukan Registrasi Jari Pegawai dan Memberikan   id_Absensi kepada Pegawai
 2.  Pegawai melakukan Input data absensi yang diambil dari Biodata Pegawai
  4.   Data Absensi Pegawai menghasilkan Laporan absesensi pegawai perbulan.
  5.  Admin  mencetak laporan dan menyerahkan ke Kasubbag Umum